Wednesday, October 3, 2012

Tingkat-tingkat Apresiasi Sastra Drama


Apa itu apresiasi sastra? Istilah apresiasi muncul dari kata appreciate (Bahasa Inggris), yang berarti menghargai, sehingga dapat disimpulkan bahwa apresiasi sastra diartikan sebagai kegiatan menghargai sastra. Disick (dalam Herman J. Waluyo, 2002: 45) mengatakan ada 4 tingkatan apresiasi, yaitu :


a. Tingkat menggemari
Seseorang yang baru sampai pada tingkat menggemari, memiliki keterlibatan batin yang belum kuat. Orang tersebut baru terlibat dalam kegiatan yang berkaitan dengan drama. Contohnya ia akan senang membaca cerita drama dan jika ada acara pementasan drama, ia akan menyediakan waktu untuk menontonnya.

b. Tingkat menikmati
Keterlibatan batin pembaca atau penonton terhadap drama sudah lebih mendalam. Contohnya jika seseorang ikut merasakan kesedihan, kebahagiaan, perasaan terharu, bahkan sampai menangis karena hanyut dalam peran yang dimainkan tokoh dalam drama.

c. Tingkat mereaksi
Sikap kritis terhadap drama lebih menonjol karena seseorang telah mampu menafsirkan dan menilai baik-buruknya sebuah drama. Penafsiran drama menyatakan pemahaman drama dan menunjukkan di mana letak pemahaman tersebut. Artinya, jika seseorang dapat menyatakan kekurangan suatu drama, orang tersebut akan mampu menunjukkan di mana letak kekurangan tersebut.

d. Tingkat produktif
Dalam hal ini, apresiator drama mampu menghasilkan, mengkritik, dan membuat resensi terhadap sebuah drama secara tertulis. Dengan kata lain, ada produk yang dihasilkan oleh seseorang yang berkaitan dengan drama yang dibaca atau ditontonnya.

Kesimpulan : bahwa apresiasi drama adalah suatu kegiatan yang ada hubungannya dengan drama sehingga membuat orang tersebut mampu memahami drama secara mendalam dan mampu memahami nilai-nilai yang terkandung dalam drama tersebut.

0 comments:

Post a Comment